Rabu, 18 September 2013

Spirit Dzouq dalam Perspektif Tasawuf

 بسم الله الرحمن الرحيم
Ketika belum ada KERINDUAN kepada Sang Pencipta. Ibadah kita pun akan terasa hambar. Maka yang terjadi, tak secuilpun dalam ibadah itu terselinap getaran/gelombang resonansi DZOUQ mengiringi hatinya, padahal RINDU itu tiada akan ada OBATnya kecuali berjumpa dengang yang dirindui (sebuah nama akan kekasih hatinya).

Sementara, Allah SWT (Sang Pencipta maya pada) Dialah yang teramat sangat pencemburu, Dia tidak mau DATANG, Dia takkan mau HADIR, bahkan Dia makin menJAUH dari kita, tetapi Dia dengan ke"SETIA"aNya senantiasa menunggu, menunggu dan menunggu akan siapa pun yang merinduiNya.

ANDAI SAJA -ADA SEBAGIAN DARI KITA- YANG TELAH BISA SINGKIRKAN NAMA-NAMA LAIN SELAIN NAMA-NYA. Karena jujur saja, FAKTANYA SERING KALI KITA SELINGKUHI DIA DAN MENDUAKAN-NYA DENGAN CINTA-CINTA YANG LAIN.

مدى شوق ربك لك, فهل أنت تشتاق إليه مثلما يشتاق إليك

 

Dia, selalu saja ada RINDU buatmu , .
Lalu, adakah KAU juga RINDU buatNya ?.


قال الغزالي في الإحياء ص 252 من الجزء الثالث


وكتب محمد بن صعب إلى أسود بن سالم بخطه: إن العبد إذا كان مسرفاً على نفسه فرفع يديه يدعو ويقول يا رب, حجبت الملائكة صوته، وكذا الثانية والثالثة، حتى إذا قال الرابعة : يا ربي، قال الله تعالى: حتى متى تحجبون عني صوت عبدي، قد علم عبدي أنه ليس له رب يغفر له الذنوب غيري، أشهدكم أني قد غفرت له


Muhammad ibn Shu`bi -semoga Allah merahmatinya- pernah berkirim surat kepada Aswad ibn Salim -dengan tulisannya sendiri-, demikian bunyi surat itu : Seseorang, manakala dia telah banyak berbuat dosa kepada Tuhannya dan sering melalaikanNya, lalu diseketika dia hendak bertaubat dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepadaNya, seraya -dalam doa itu- dia memangil-manggil nama Tuhannya "Ya Robbiy !!", lalu para Malaikat menghalanginya, begitu pun untuk panggilan kedua & ketiga, para Malaikat tetap saja menghalangi doa orang tersebut, hingga orang itu tak hentinya berdoa dan memanggil-manggil untuk yang keempat kalinya "Ya Robbiy ,"!!,. akhirnya Allah swt pun menjawab doa orang tersebut seraya berfirman : "BAHKAN SEKALIPUN DOA HAMBA-KU ITU TERHALANGI OLEH PARA MALAIKAT UNTUK MENEMBUS-KU (kata Allah), TETAPI DENGAN KETETETAPAN HATI HAMBA-KU YANG MEYAKINI BAHWA TIADA SEORANGPUN YANG BISA AMPUNI DOSA-DOSANYA KECUALI AKU, MAKA SAKSIKANLAH -WAHAI PARA MALAIKAT- BAHWA AKU (kata Allah) SUNGGUH TELAH MEMBERI AMPUNAN KEPADANYA". intaha

lihat "Ihya `Ulumuddin" Lil-Ghozalie, ada di halaman III/252

<<>>


جعلك اللّه صاحب حديث صوفياً ولا جعلك صوفياً صاحب حديث



SEMOGA ALLAH MENJADIKAN ANDA SEBAGAI AHLI HADITS YG SHUFI, tetapi tidak sebaliknya : "MUDAH2AN ALLAH TDK MENJADIKANMU SEBAGAI SEORANG SHUFI YG AHLI HADITS". intaha

maksud dari ungkapan bijak di atas itu -seperti yang di Posted by Ning Sasan Al G- inSya Allah begini

قال الغزالي -رحمه الله تعالى- : أشار إلى أن من حصل الحديث والعلم ثم تصوف أفلح، ومن تصوف قبل العلم خاطر بنفسه


Demikian itu menunjukan bahwa "Manakala seseorang tlh berhasil mengusai HADITS dg segala pernik ke"ILMU"annya lalu dia berTasawuf setelah itu, maka sungguh dia telah beruntung ... tetapi manakala dia berTasawuf lebih dulu sblm dia kuasai ILMUnya, maka sesungguhnya hal itu jelas mengkhawatirkan jiwanya

lihat "Ihya Ulumuddin" by Al-Ghozalie, ada di halaman I/22

wAllahu A`lamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan kesan dan pesan yg baik lagi bijak.