Jumat, 22 April 2011

Keutamaan Berzikir Kepada Allah SWT.

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem

Berdzikir kepada Allah Azza wa-Jalla ialah berusaha mengahadirkan-Nya dalam setiap saat dalam jiwa dan raga dengan cara berusaha senantiasa mengingat-Nya baik dalam keadaan berdiri, duduk atau terlentang.

Berzikir termasuk amalan seseorang yang memiliki nilai tinggi disisi Allah, berzikir dinggap sebagai amalan yang paling utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat menghapus segala dosa dan dapat meninggikan derajat pelakunya.

Majlis zikir itu tidak semata berupa bacaan-bacaan zikir seperti bacaan tasbih, takbir, tahlil dan istighfar yang merupakan ritual bacaan sebagaimana kita praktikkan sehari-hari baik dalam mengiringi, sebelum dan setelah shalat, tapi lebih dari itu berzikir bisa diartikulasikan dalam bentuknya yang lebih luas diantaranya ; majlis bacaan Al-quran, berusaha memahami dan menghayati stiap kandungan makna dan interpretasi al-quran, memahami dan mendalami hadits atau sunnah Rasulullah SAW, memahami berbagai disiplin ilmu agama, mendisikusikan masalah keseharian kita manyangkut ibadah dan mu`amalah, majlis ilmu pengetahuan, majlis pengajian umum (stadium general dakwah islamiyah) bahkan termasuk dari padanya majlis penulisan dan mengetengahkan article ini dihadapan anda (Insya Allah jika disertai niat ikhlas karena-Nya) semuanya itu disukai Allah SWT, dihadiri oleh banyak Malaikat dan dituruni rahmat.
Dari Abu Hurairah RA berkata : “Tidaklah suatu kaum duduk-duduk sambil berdzikir kepada Allah SWT kecuali para Malaikat melingkupi mereka, rahmatpun meliputi mereka, ketenangan akan turun atas mereka dan Allah SWT menyebut-nyebut mereka kepada orang-orang yang ada disisi-Nya”. (HR : Imam Muslim {2700}).

Dari Abu Musa RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya, dan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya itu laksana hidup dan mati”. (HR : Al-Bukhari XI / 207 {6407}).

Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT mempunyai malaikat yang berkeliling di sudut-sudut jalanan, mencari orang-orang yang sedang berdzikir, bilamana mereka mendapati orang-orang yang (berkerumun) dan berdzikir kepada Allah, mereka memanggil-manggil : “Mintalah segala kebutuhan kalian !!”, Mereka (para malaikat) mengepung orang-orang yang sedang berzikir dengan mengepakkan sayapnya sampai kelangit dunia”, ( maka terjadilah dialough panjang antara Tuhan dengan Malaikat tersebut ) ;

Tuhan pun bertanya kepada malaikat (padahal sebenarnya Dia lebih tahu tentang mereka) : “Apa yang hamba-hamba-Ku ucapkan ?!”

Malaikat itu berkata : “Mereka (para pedzikir) bertasbih untuk-Mu (mensucikan-Mu), bertakbir (membesarkan-Mu), membaca hamdallah (memuji-Mu), dan mengagung-agungkan Dzat-Mu”

Allah SWT : “Apakah mereka (para pedzikir) melihat-Ku ?!”

Malaikat pun menjawab: “Tidak, demi Allah !, mereka (para pedzikir) tidak melihat-Mu !!”, …

Allah SWT : “Bagaimana jika mereka bisa melihat-Ku !!”

Malaikat menjawab : “Kalau saja mereka dapat melihat-Mu, maka niscaya mereka lebih dahsyat lagi dalam beribadah kepada-Mu, lebih kuat lagi dalam mengagung-agungkan Dzat-Mu, lebih memperbanyak lagi mensucikan-Mu”

Allah SWT : “Apa yang mereka minta ?!”

Malaikat berkata : “Mereka (para pedzikir) memohon kepada-Mu surga !”, …

Allah SWT : “Apakah mereka (para pedzikir) melihat surga”

Malaikat berkata : “Tidak, demi Allah wahai tuhan kami !, mereka tidak melihatnya”

Allah SWT : “Bagaimana kalau mereka bisa melihatnya ?!”,

Malaikat berkata : “Kalau saja mereka (para pedzikir) bisa melihat surga, maka niscaya mereka lebih menggandrungi lagi, lebih kuat lagi dalam pencariannya, lebih besar lagi kecintaannya”, …

Allah SWT : “Dari apakah mereka minta perlindungan ?!”, …

Malaikat berkata : “Dari jilatan api neraka !”, …

Allah SWT : “Apakah mereka melihatnya ?!”,

Malaikat berkata : “Tidak, demi Allah mereka tidak melihatnya (neraka)”,

Allah SWT : “Bagaimana jika mereka dapat melihatnya ?”, …

Malaikat berkata : “Kalau saja mereka dapat melihatnya, maka niscaya mereka lebih kencang lagi larinya (untuk menghindari neraka), dan lebih kuat lagi kecemasan dan kekhawatirannya”,

Allah SWT : “Aku mempersaksikan kepada kalian bahwasannya Aku telah mengampuni mereka”, …

Rasulullah SAW bersabda : (Salah satu dari malaikat tersebut menyampaikan keberatannya seraya berkata : “Dalam golongan para pedzikir itu ada seseorang yang bukan dari golongan mereka, hanya saja ia hadir untuk hajatnya sendiri ?!”, ...
Allah SWT berfirman : “Mereka (para pezikir) tengah asyiknya duduk berzikir sedang orang-orang yang duduk menemaninya tidak akan celaka” ). (HR : Al-Bukhari XI / 208 {6408}, dan Imam Muslim {2689}).

Konklusi :

Keutamaan berdzikir dan kedudukannya, dan itu termasuk amal yang paling utama.
Berdzikir kepada Allah SWT itu menyebabkan terampuninya dosa-dosa.
Ada keberkahan bagi orang-orang yang berteman dengan orang-orang baik. (orang-orang yang mau berzikir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan kesan dan pesan yg baik lagi bijak.