Meringkuk, terlipat
Di sudut ruang
Didekap erat selimut malam
Adakah setetes hangat yang membelai, atau
Sekedar temaram yang menyapa
Setidaknya semburat benang cahaya
Hanya dingin dan gelap
Menemukan jasadmu,
Selebihnya hanya sepi
Merintih, terkikis
Di sudut jiwa
Dicumbu lembut bisikan angin
Adakah setitik cinta yang mengalir, atau
Sekedar rindu yang mengetuk-ngetuk
Paling tidak gelisah yang hadir
Hanya jejak dan angan
Yang kau bingkai
Sisanya hanya wajahnya yang terurai
Mencoba bangun dari tidur panjangmu
Kaki-kakimu berdiri gontai di atas bukit hatinya
Memikul beban cinta yang terlalu dalam
Engkau dipeluk gelap
Menyulam bait-bait kerinduan
Tercekat, diayun bimbang tak berkesudahan
Tersedak sejuta kenangan,
Tentang harapan yang menggantung di jiwa
Semuanya luluh lunglai tanpa kata-kata
Engkau gemetar dalam genggamannya
Hanya ada rasa yang terus menguras air cintamu,
Untuknya…
Betapa hampa dicampakkan bayang
Betapa kosong ditampik waktu
Menyeretmu dalam lelucon samar hidup ini
Betapa siang mendakwakmu
Betapa malam menghakimimu
Menderamu hidup-hidup
Ini hari kau pandangi diri di cermin
Dan pilu –kau sendiri,
Wanitamu tak kembali
Tertawalah di sudut air matamu
Mengangislah di gelak tawamu
Tapi tutupilah pintu wajahmu
Agar tak diucapkan kemudian
Pencinta itu adalah engkau
Yang putus asa, itu saja!
.., “Sang Pencinta”, .. wah !, kalau pun istilah itu ada dlm dunia yg fana ini, barang kali akulah salah satu diantaranya, krn bagiku hidup tanpa “cinta” brg kali layak disebut “gila”, … tetapi jangan sampai seseorang larut dalam “cinta gila” karena pasti akan menyisakan “luka” seperti tergambar dlm puisi mbak Fira “Sepenggal luka sang Pencinta” …
BalasHapusmenurutku : “tentu sangat bergantung kpd apa/siapa hasrat cinta akn hendak kita salurkan”, bukan begitu ?!.
dan bagaimana jika “Sang Pencinta” arahnya terhadap “Sang Pencipta Cinta” itu sndri, alias terhadap sang pemilik maya-pada ?!, Insya Allah itulah yg disebut “cinta sejati” alias “sejatinya cinta” yang tak akan membawa luka walau hanya sepenggal …
hahaha33x, ya ngga sh mbak ?!!.
Bisa aja dech mbak Fira ini, pa yg tertuang dlm puisi mbak spertinya pas dech dg kondisiku saat ni, ...
BalasHapuso ya om Ibnu !, kren sKalli blog`y mas, boleh ga gabung ?!.
kata2nya dalem banget. mungkin...ak bisa salah mengartikannya. tapi yang jelas "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga" itu kata bang H.Rhoma lho....abang ak.. hehehe.....gak nyambung y.. gak apa2 kan?.. coz kata2nya tinggi banget sampe ak gak bisa mencapainya
BalasHapusoy maz ibnu...gmn caranya kalau saya punya tulisan teruz mw d poskan ke blog maz ibnu ne..blh kan?.. mksh,,,,
BalasHapusmkash ya bwt Yanah ats prhtian`y d Blog Islama-DINA ni, mo ikutn ng-Posting kata hati, intuisi ato skdar unek2 anda d Blog ni, boleh aj qok, nh cra`y, ctat ya :
BalasHapuspertma, pastikn E-Mail anda hrs dlm keada`n aktif ...
kedua, masuk k Blog Islama-DINA trus sign-in (dg cra Click icon sign-in d sudut kanan atas) masuklah dg mncantumkan E-Mail n Pasword anda d ruang sign-in trus ikuti petunjuk slnjutnya ...
ketiga, jika sign-in`y sukses maka anda telah memasuki sbuah dasbor d mn ruang Posting spnuh`y akn trbuka utk anda, pilih icon "Entri baru" yg ada di dasbor tsb, kmdian baru anda bs menuliskn kata hati, intuisi ato skedar unek2 anda d lembar penulisan dlm dasbor tsb, ...
keempat, o y untuk mmpercantik article anda sertakan jg foto anda sbg nara sumber, click sj icon gambar trus apload gambar anda, ...
terahir, click "Poskan" entri tsb, sukses deh, kini cobalah buka blog islama-DINA tsb dan lihatlah tulisan anda terpampang spnuh`y lngkap dg foto anda sbg nara sumber d blog tsb, trus nntikan comment apa yg dtng dr rekan2 Blogger...
selmt mencoba ...
Assalamu'alaikum wr.wb.
BalasHapusMas Ibnu, akhirnya saya sempat juga berkunjung ke blog nya...
Wah, keren ya, mas!
Eh, pas liat ada puisi saya, jd malu sendiri, hehehe...
Oh iya, saya juga punya puisi ttg kecintaan dan kebersamaan dgn pendamping hidup kita yg dibaktikan pd Sang Pencipta, silahkan baca : "Puisi sederhana untuk suamiku"
di http://firariswiyandi.wordpress.com
Selamat menyelam dalam keindahan cinta...
dan tak hentinya mengucap syukur pada-Nya
Wass.wr.wb.
Permisi, numpang lewat lg yah,mas
BalasHapusOh iya, terima kasih atas kunjungannya lg...
Uhm, klo soal "Puisi sederhana untuk suamiku"
itu ttg rasa kesyukuran seorang hamba kpd Sang Pencipta atas kebahagiaan segala berkah dalam rumah tangganya, dan bait-bait yg menjelaskan rasa syukur tersebut ada pada 2 bait terakhir :
Dan serasa ingin kubaktikan sepenuh jiwa ragaku
Mengucap nama-nama indahNya bersamamu
Pagi demi pagi
Serta ingin kuhabiskan seluruh hidupku
Sujud bersamamu di hadapan-Nya
Malam demi malam
Maksudnya "mengucap nama2 Indah-Nya bersama-sama, pagi demi pagi" adalah berdzikir di kala pagi dan memulai hari
dan, "Sujud bersamamu di hadapan-Nya
Malam demi malam", adalah shalat malam berjama'ah.
yah, kurang lebih seperti itulah makna puisi tersebut, mas!
Syukron.
Uhm...afwan soal puisi "Sang Pencinta Gila" itu
BalasHapussepertinya ada kesalahmakna-an
Air jarum bening yg menancapkan beribu kakinya di raga bumi itu maksudnya "hujan".
Puisi itu bs dibilang ttg perasaan orang yg sedang dimabuk cinta, bait2 yg menjelaskan :
terpekur di sudut ruang
Membiarkan imajinasiku menari-nari dengan bayang
Melukiskan beribu senyum di sudut bibir
Mengucap apa saja yang memabukkan jiwa
Itu adalah situasi seorang "Pencinta Gila"
Yah layaknya seorang yg tengah dimabuk asmara.
digambarkan ia hanya duduk disamping jendela, menatap hujan di luar sana, smntra dirinya termenung, tersenyum2 sendiri, dan membayangkan hal2 indah ttg pujaan hatinya.
Ok deh, silahkan menjelajah di blog saya, sambil menikmati suguhan puisi2, mulai dari jatuh cinta, patah hati, sampai ttg kematian bs dilihat di "Hantu Kematian".
Syukron...