Masih agak miris ngebayangin tadi pas pulang dari kampus sore-sore hujan.
Awalnya pak supir AC05 bilang, "hadeeeh, itu kok bocah2 pada mau2nya kaki dilipet biar dapet duit"
Hah? Saya bingung. Kaki dilipet? Maksudnya?
Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki, yang satu anak kecil sekitar umur 10 tahunan, yang satu lagi sekitar umur 15tahunan gitu. Nah, yang anak 10 tahun itu digendong sama yang 15 tahun itu. Saya pikir mereka cuman main gendong2an biasa.
Eh, begitu diperhatiin lagi, kok kaki anak yang 10 tahun itu ga ada sebelah? WHATTT?! kemana?! Beneran itu gak ada? Eh, eh. Dan setelah saya perhatiin lagi ke seluruh penjuru terminal Blok M, ternyata eh ternyata, memang sedang trend sepertinya 'meminta-minta' dengan trik seperti itu.
Yang saya hitung sih saya dapet 4 pasang anak gendong-menggendong itu di sekitar terminal Blok M dan sedang berpindah-pindah dari bis yang 1 ke bis yang lain (sepertinya untuk meminta-minta).
Apa iya anak-anak (maaf) cacat itu sebegitu kompaknya nyari duit dikala hujan dan di satu terminal pula.
Tiba-tiba, ada seorang anak kecil berusia sekitaran 10 tahunan naik bis yang saya naiki juga dan anak itu naik bis dengan NGESOT sodara-sodara! WHAT?! Bayangin, dari lantai pedestrian di terminal yang kotor itu dan lumayan tinggi juga kalo naik ke tangga bis AC05, dia bisa naik ke bis? Dengan kaki yang dilipet pula? Dan begitu dia naik, saya perhatiin terus, ternyata dia meminta-minta di bis yang saya naiki dan tentunya dengan MENGESOT pula. Sungguh kreativitas yang sangat sangat sangat tinggi tapi tidak dianjurkan untuk adik-adik semua. Ckckck.
Trend baru:
Dua anak laki-laki, yang satu berusia sekitar 10 tahunan dengan kaki satu kaki dilipat dan dimasukkan ke dalam celana panjangnya digendong oleh anak laki-laki sekitar 15 tahunan, berpindah-pindah bis di tengah hujan di terminal (Blok M).
Atau satu trik lagi yaitu anak yang berusia 10 tahunan melipat satu kakinya dan dimasukkan ke dalam celana panjangnya lalu ngesot di bis yang dia naiki untuk memperoleh uang dan sesuap nasi.
Sint*ng.
Anak seumuran gitu bisa nyari duit dengan kreativitas yang sangat jauh dari fikiran saya.
Yaaa wallahu a'lam mereka itu beneran kakinya cuman sebelah apa dibuat-buat agar bisa jadi cuman sebelah hanya untuk mencari duit dan sesuap nasi.
Tapi yaa seenggaknya itu anak-anak dibawah umur, Men!
Mereka itu 'bekerja' seperti itu sebenernya diketahuin gak sih sama orangtua mereka?
Mereka apa gak sekolah? Ya oke gak sekolah karna udah sore. Apa mereka gak ngerjain PR atau tugas sekolah lainnya? Atau main sama temen-temen seumuran mereka aja deh, gitu.
Parah. KPAI bener-bener harus memantau ini semua. Gak sepantasnya dan gak sewajarnya mereka nyari duit dengan cara seperti itu dan hujan-hujan pula. Apa mungkin mereka 'terinspirasi' dari orang2 di atas usia mereka yang sudah 'berpengalaman' seperti ini untuk mencari duit? Mungkin dengan berpura-pura anggota tubuh mereka berdarah atau trik yang sama seperti itu? Apa dengan trik seperti ini yang membuat mereka dikasihani oleh orang-orang? Kalau saya ditanya sperti itu, jawaban saya, "nggak". Saya gak kasihan. Saya tidak mengasihani mereka dengan taktik mereka untuk mencari uang seperti itu, tapi saya kasihan dengan nasib mereka yang sebagai anak dibawa umur yang seharusnya dijaga, dilindungi, terutama oleh orangtua mereka. Pada kemana orangtua mereka? Apakah tau anaknya bekerja dengan cara seperti itu? Dan mereka mengizinkan?
Sungguh.
Apakah ini dampak dari faktor kesenjangan sosial dan kemiskinan yang berkepanjangan? Sungguhan, masih miris nginget kejadian ini tadi sore. Dan ekspresi si anak 'kaki dilipet' ini nggak ada sedih-sedihnya acan. Cengar-cengir, belagak mau ngapain gitu.
Ya saya sih dalam hati berdoa aja, Ya Tuhan, semoga anak ini bener-bener punya kaki yang lengkap, yang nantinya begitu dia BESAR dia bisa mencari duit dengan SEMPURNA dan tidak MEMBODOHI diri sendiri dan tidak MEMBOHONGI orang lain untuk kepuasan mereka semata. Amin.
Awalnya pak supir AC05 bilang, "hadeeeh, itu kok bocah2 pada mau2nya kaki dilipet biar dapet duit"
Hah? Saya bingung. Kaki dilipet? Maksudnya?
Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki, yang satu anak kecil sekitar umur 10 tahunan, yang satu lagi sekitar umur 15tahunan gitu. Nah, yang anak 10 tahun itu digendong sama yang 15 tahun itu. Saya pikir mereka cuman main gendong2an biasa.
Eh, begitu diperhatiin lagi, kok kaki anak yang 10 tahun itu ga ada sebelah? WHATTT?! kemana?! Beneran itu gak ada? Eh, eh. Dan setelah saya perhatiin lagi ke seluruh penjuru terminal Blok M, ternyata eh ternyata, memang sedang trend sepertinya 'meminta-minta' dengan trik seperti itu.
Yang saya hitung sih saya dapet 4 pasang anak gendong-menggendong itu di sekitar terminal Blok M dan sedang berpindah-pindah dari bis yang 1 ke bis yang lain (sepertinya untuk meminta-minta).
Apa iya anak-anak (maaf) cacat itu sebegitu kompaknya nyari duit dikala hujan dan di satu terminal pula.
Tiba-tiba, ada seorang anak kecil berusia sekitaran 10 tahunan naik bis yang saya naiki juga dan anak itu naik bis dengan NGESOT sodara-sodara! WHAT?! Bayangin, dari lantai pedestrian di terminal yang kotor itu dan lumayan tinggi juga kalo naik ke tangga bis AC05, dia bisa naik ke bis? Dengan kaki yang dilipet pula? Dan begitu dia naik, saya perhatiin terus, ternyata dia meminta-minta di bis yang saya naiki dan tentunya dengan MENGESOT pula. Sungguh kreativitas yang sangat sangat sangat tinggi tapi tidak dianjurkan untuk adik-adik semua. Ckckck.
Trend baru:
Dua anak laki-laki, yang satu berusia sekitar 10 tahunan dengan kaki satu kaki dilipat dan dimasukkan ke dalam celana panjangnya digendong oleh anak laki-laki sekitar 15 tahunan, berpindah-pindah bis di tengah hujan di terminal (Blok M).
Atau satu trik lagi yaitu anak yang berusia 10 tahunan melipat satu kakinya dan dimasukkan ke dalam celana panjangnya lalu ngesot di bis yang dia naiki untuk memperoleh uang dan sesuap nasi.
Sint*ng.
Anak seumuran gitu bisa nyari duit dengan kreativitas yang sangat jauh dari fikiran saya.
Yaaa wallahu a'lam mereka itu beneran kakinya cuman sebelah apa dibuat-buat agar bisa jadi cuman sebelah hanya untuk mencari duit dan sesuap nasi.
Tapi yaa seenggaknya itu anak-anak dibawah umur, Men!
Mereka itu 'bekerja' seperti itu sebenernya diketahuin gak sih sama orangtua mereka?
Mereka apa gak sekolah? Ya oke gak sekolah karna udah sore. Apa mereka gak ngerjain PR atau tugas sekolah lainnya? Atau main sama temen-temen seumuran mereka aja deh, gitu.
Parah. KPAI bener-bener harus memantau ini semua. Gak sepantasnya dan gak sewajarnya mereka nyari duit dengan cara seperti itu dan hujan-hujan pula. Apa mungkin mereka 'terinspirasi' dari orang2 di atas usia mereka yang sudah 'berpengalaman' seperti ini untuk mencari duit? Mungkin dengan berpura-pura anggota tubuh mereka berdarah atau trik yang sama seperti itu? Apa dengan trik seperti ini yang membuat mereka dikasihani oleh orang-orang? Kalau saya ditanya sperti itu, jawaban saya, "nggak". Saya gak kasihan. Saya tidak mengasihani mereka dengan taktik mereka untuk mencari uang seperti itu, tapi saya kasihan dengan nasib mereka yang sebagai anak dibawa umur yang seharusnya dijaga, dilindungi, terutama oleh orangtua mereka. Pada kemana orangtua mereka? Apakah tau anaknya bekerja dengan cara seperti itu? Dan mereka mengizinkan?
Sungguh.
Apakah ini dampak dari faktor kesenjangan sosial dan kemiskinan yang berkepanjangan? Sungguhan, masih miris nginget kejadian ini tadi sore. Dan ekspresi si anak 'kaki dilipet' ini nggak ada sedih-sedihnya acan. Cengar-cengir, belagak mau ngapain gitu.
Ya saya sih dalam hati berdoa aja, Ya Tuhan, semoga anak ini bener-bener punya kaki yang lengkap, yang nantinya begitu dia BESAR dia bisa mencari duit dengan SEMPURNA dan tidak MEMBODOHI diri sendiri dan tidak MEMBOHONGI orang lain untuk kepuasan mereka semata. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan kesan dan pesan yg baik lagi bijak.